Welcome

Selamat Datang di Blog Saya

Senin, 28 November 2022

Mencegah Trauma Akibat Bullying




Apa sih bullying itu? Bullying merupakan suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita. Apa sih dampak dari bullying sendiri? Dampak dari bullying sendiri yang utama yaitu trauma. Ada juga dampak lainnya yang akan dijelaskan lebih rinci dibawah ini.

Apa sih trauma itu? Trauma merupakan hal yang dialami individu yang berbekas atau menyakitkan dapat berdampak pada dirinya dan berdampak pada perilaku. Menurut Golemen (2001) bahwa penderita trauma mengalami perubahan sirkuit limbik yang berpusat pada amigdala. Menurut Chaplin (2001) trauma adalah suatu luka baik yang bersifat fisik, jasmani maupun psikis.

Bullying merupakan masalah yang serius bagi anak, karena buulying dapat memberikan efek negatif bagi anak yang menjadi korban bullying. Adapun pengertian bullying menurut beberapa ahli yakni: (Olweus, 2006) bullying adalah perilaku negatif berulang yang bermaksud menyebabkan ketidaksenangan atau menyakitkan oleh orang lain, baik satu orang atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak mampu melawannya. Menurut Coloroso (2007) bullying merupakan tindakan yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah, dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai korban secara fisik maupun emosional.

 

Tanda-tanda dan Bentuk-bentuk Bullying

Ada beberapa hal yang harus dikenal sebagai tanda-tanda bullying yaitu : bullying mengandung 3 elemen yaitu kekuatan yang seimbang, bertujuan untuk menyakiti, dan adanya ancaman akan dilakukannya agresi (Coloroso 2007). Ada 3 kategori bullying diantaranya.

 1.     Bullying fisik

Merupakan perilaku bullying yang dapat dilihat secara kasat mata. Seperti : menampar, menjambak, menjegal, dll

2.     Bullying verbal

Merupakan perilaku bullying yang dapat ditangkap melalui ciri pendengaran. Seperti : menjuluki, menghina, memaki, dll.

3.     Bullying mental/psikologis

Merupakan perilaku bullying yang paling berbahaya dibanding dengan bentuk bullying lainnya, karena kadang diabaikan oleh beberapa orang. Seperti : memandang sinis, mendiamkan, mengucilkan, dll.

     

Faktor penyebab bullying

Ada beberapa faktor penyebab bullying, diantaranya :

1. Bullying terjadi akibat pelanggaran yang disertai hukuman terutama fisik.

2. Bullying bisa terjadi akibat buruknya sistem dan kebijakan yang diberlakukan.

3. Bullying dapat juga diakibatkan oleh pengaruh lingkungan maupun masyarakat, khususnya media masa.

4. Bullying juga merupakan refleksi pengembangan kehidupan masyarakat dengan pergeseran yang sangat cepat sehingga menimbulkan adanya instan solution.

5.  Pengaruh faktor ekonomi dan sosial dari perilaku.

 

Dampak Bullying

Bullying merupakan tindakan yang agresif yang dapat merugikan dan mengakibatkan tidak nyamanan dan trauma bagi korban. Dampak dari bullying bagi korban sendiri diantaranya dapat menyebabkan depresi, kemarahan, merasa sakit, adanya keinginan bunuh diri, prestasi akademik menurun, rasa takut, kecemasan meningkat.

Dampak bullying berakibat sangat mengerikan apabila korban tidak dibantu dalam menyelesaikan masalah. Dampak bullying bagi pelaku sendiri yaitu para perilaku bullying memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal yang berwatak keras, mudah marah dan implusif.

Dampak bagi orang yang melihat atau menyaksikan yaitu beberapa orang mungkin akan bergabung dengan penindasan karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu menghentikannya.

  

Upaya Mengatasi Bullying

Beragam upaya dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku bullying, diantaranya mengoptimalkan layanan bimbingan konseling. Adapun usaha-usaha preventif lainnya untuk mengatasi perilaku bullying yaitu:

1.     Pendidikan agama

Pendidikan agama perlu ditanamkan sejak dini kepada anak. Pendidikan agama ditujukan untuk menanam pada anak rasa percaya pada Tuhan.

2.     Dasar-dasar pendidikan orang tua

Dasar pendidikan orang tua turut berperan dalam membentuk kepribadian si anak.

3.     Pengisian waktu luang dengan teratur

Setiap orang tua harus mengarahkan anaknya, terutama dalam usia remaja untuk memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. Misalnya dengan memberikan edukasi pada anak tentang bahaya dan akibat dari terjadinya bullying.

4.     Mengadakan bimbingan dan penyuluhan

Bila kenakalan anak-anak telah menjerumus pada perbuatan kriminal, sebaiknya mereka harus diberikan bimbingan khusus agar mereka dapat terhindar dari perbuatan jahat lagi.

5.     Penyaringan buku-buku, komik, film, dan lain sebagainya

Apapun bahan bacaan, cerita, komik, atau film yang anak-anak mempunyai kualitas dan nilai-nilai pedagogis dan psikologis, agar mereka menemukan teladan-teladan yang baik dalam cerita yang disajikan.

 

Cara Mencegah Terjadinya Bullying

 1. Pencegahan dalam Keluarga

  • Membangun keluarga yang harmonis
  • Menjaga tindakan dan ucapan didepan anggota keluarga lain
  • Mengajarkan rasa empati dengan cara saling tolong menolong
  •  Menetapkan ajaran agama sejak dini
  • Menciptakan komunikasi yang terbuka

2. Pencegahan dalam Sekolah

  • Memberikan penyuluhan tentang bullying dan dampaknya
  • Memberikan pelajaran tentang empatu kepada sesama
  • Memberikan pelatiahan tentang cara pencegahan bullying
  • Bersikap terbuka terhadap laporan bullying

3. Pencegahan apabila kita menyaksikan tindakan bullying

  • Segera melaporkan tindakan bullying kepada pihak yang bertanggung jawab
  • Berani melawan secara langsung tindakan bullying yang dilihat
  • Memberikan dukungan pada korban bullying


Upaya Mencegah Trauma 

1. Fokus pada masa sekarang

2. Terapi dengan psikolog atau psikiater

3. Mengalihkan pikiran negatif

4. Mendekatkan diri dengan orang-orang yang bisa membuat kita tenang

5. Bersikap terbuka

6. Berusaha menghadapi rasa takut




Oleh    : Astrid Indah Wardani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah dan Kuliner Kota Gresik

     Kota Gresik dikenal sebagai kota wali. Pada awal penyebaran Islam di Jawa Timur, Gresik merupakan pusat penyebaran agama Islam. Gresik ...