Apa sih bullying itu?
Bullying merupakan suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara
menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional oleh seseorang atau
kelompok yang merasa lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang
tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita. Apa sih dampak dari
bullying sendiri? Dampak dari bullying sendiri yang utama yaitu trauma. Ada juga
dampak lainnya yang akan dijelaskan lebih rinci dibawah ini.
Apa sih trauma itu? Trauma
merupakan hal yang dialami individu yang berbekas atau menyakitkan dapat
berdampak pada dirinya dan berdampak pada perilaku. Menurut Golemen (2001)
bahwa penderita trauma mengalami perubahan sirkuit limbik yang berpusat pada
amigdala. Menurut Chaplin (2001) trauma adalah suatu luka baik yang bersifat
fisik, jasmani maupun psikis.
Bullying merupakan
masalah yang serius bagi anak, karena buulying dapat memberikan efek negatif
bagi anak yang menjadi korban bullying. Adapun pengertian bullying menurut
beberapa ahli yakni: (Olweus, 2006) bullying adalah perilaku negatif berulang yang
bermaksud menyebabkan ketidaksenangan atau menyakitkan oleh orang lain, baik
satu orang atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak
mampu melawannya. Menurut Coloroso (2007) bullying merupakan tindakan yang
lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah, dilakukan dengan sengaja dan
bertujuan untuk melukai korban secara fisik maupun emosional.
Tanda-tanda
dan Bentuk-bentuk Bullying
Ada beberapa hal yang harus
dikenal sebagai tanda-tanda bullying yaitu : bullying mengandung 3 elemen yaitu
kekuatan yang seimbang, bertujuan untuk menyakiti, dan adanya ancaman akan
dilakukannya agresi (Coloroso 2007). Ada 3 kategori bullying diantaranya.
1. Bullying fisik
Merupakan
perilaku bullying yang dapat dilihat secara kasat mata. Seperti : menampar, menjambak, menjegal, dll
2.
Bullying verbal
Merupakan
perilaku bullying yang dapat ditangkap melalui ciri pendengaran. Seperti : menjuluki, menghina, memaki, dll.
3.
Bullying mental/psikologis
Merupakan
perilaku bullying yang paling berbahaya dibanding dengan bentuk bullying lainnya, karena kadang diabaikan oleh beberapa orang. Seperti : memandang
sinis, mendiamkan, mengucilkan, dll.
Faktor
penyebab bullying
Ada beberapa faktor penyebab
bullying, diantaranya :
1. Bullying terjadi akibat pelanggaran yang
disertai hukuman terutama fisik.
2. Bullying bisa terjadi akibat buruknya
sistem dan kebijakan yang diberlakukan.
3. Bullying dapat juga diakibatkan oleh
pengaruh lingkungan maupun masyarakat, khususnya media masa.
4. Bullying juga merupakan refleksi
pengembangan kehidupan masyarakat dengan pergeseran yang sangat cepat sehingga
menimbulkan adanya instan solution.
5. Pengaruh faktor ekonomi dan sosial dari
perilaku.
Dampak
Bullying
Bullying merupakan
tindakan yang agresif yang dapat merugikan dan mengakibatkan tidak nyamanan dan
trauma bagi korban. Dampak dari bullying bagi korban sendiri diantaranya dapat
menyebabkan depresi, kemarahan, merasa sakit, adanya keinginan bunuh diri,
prestasi akademik menurun, rasa takut, kecemasan meningkat.
Dampak bullying berakibat
sangat mengerikan apabila korban tidak dibantu dalam menyelesaikan masalah. Dampak
bullying bagi pelaku sendiri yaitu para perilaku bullying memiliki rasa percaya
diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif
dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal yang berwatak keras, mudah
marah dan implusif.
Dampak bagi orang yang
melihat atau menyaksikan yaitu beberapa orang mungkin akan bergabung dengan penindasan
karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan
diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak
perlu menghentikannya.
Upaya
Mengatasi Bullying
Beragam upaya dapat
dilakukan untuk mengurangi perilaku bullying, diantaranya mengoptimalkan
layanan bimbingan konseling. Adapun usaha-usaha preventif lainnya untuk
mengatasi perilaku bullying yaitu:
1.
Pendidikan agama
Pendidikan
agama perlu ditanamkan sejak dini kepada anak. Pendidikan agama ditujukan untuk
menanam pada anak rasa percaya pada Tuhan.
2. Dasar-dasar pendidikan orang tua
Dasar
pendidikan orang tua turut berperan dalam membentuk kepribadian si anak.
3.
Pengisian waktu luang dengan teratur
Setiap
orang tua harus mengarahkan anaknya, terutama dalam usia remaja untuk memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. Misalnya dengan memberikan
edukasi pada anak tentang bahaya dan akibat dari terjadinya bullying.
4.
Mengadakan bimbingan dan penyuluhan
Bila
kenakalan anak-anak telah menjerumus pada perbuatan kriminal, sebaiknya mereka harus diberikan bimbingan khusus agar mereka dapat terhindar dari perbuatan
jahat lagi.
5.
Penyaringan buku-buku, komik, film, dan
lain sebagainya
Apapun
bahan bacaan, cerita, komik, atau film yang anak-anak mempunyai kualitas dan nilai-nilai pedagogis dan psikologis, agar mereka menemukan teladan-teladan
yang baik dalam cerita yang disajikan.
Cara Mencegah Terjadinya
Bullying
1. Pencegahan dalam Keluarga
- Membangun
keluarga yang harmonis
- Menjaga
tindakan dan ucapan didepan anggota keluarga lain
- Mengajarkan
rasa empati dengan cara saling tolong menolong
- Menetapkan
ajaran agama sejak dini
- Menciptakan
komunikasi yang terbuka
2. Pencegahan dalam Sekolah
- Memberikan
penyuluhan tentang bullying dan dampaknya
- Memberikan
pelajaran tentang empatu kepada sesama
- Memberikan
pelatiahan tentang cara pencegahan bullying
- Bersikap
terbuka terhadap laporan bullying
3. Pencegahan apabila kita menyaksikan
tindakan bullying
- Segera
melaporkan tindakan bullying kepada pihak yang bertanggung jawab
- Berani
melawan secara langsung tindakan bullying yang dilihat
- Memberikan
dukungan pada korban bullying
Upaya Mencegah Trauma
1. Fokus pada masa sekarang
2. Terapi dengan psikolog atau psikiater
3. Mengalihkan pikiran negatif
4. Mendekatkan diri dengan orang-orang yang bisa membuat kita tenang
5. Bersikap terbuka
6. Berusaha menghadapi rasa takut
Oleh : Astrid Indah Wardani